Nama       : Bayu Andriyas
kelas        : Ti.54
Nim          : 20182215089
Mk           : Komputasi awan



SEJARAH CLOUD COMPUTING (KOMPUTASI AWAN)


Hasil gambar untuk cloud computing

        Cloud computing merupakan sebuah sistem penyimpanan data yang mulai banyak dipakai oleh perusahaan atau organisasi karena dianggap mampu memberikan kemudahan serta beragam manfaat seperti efisiensi secara ekonomi dan masih banyak lagi manfaat yang lainnya. Lalu, bagaimanakah sebenarnya sejarah cloud computing itu sendiri? Sebelum mulai membahas mengenai sejarah cloud computing, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai apakah sebenarnya arti dari sistem cloud computing itu sendiri. 

       Pengertian Cloud Computing Cloud Computing atau yang sering juga disebut dengan komputasi awan adalah beberapa teknologi computer yang digabung (komputasi) di suatu jaringan dan menjadikan internet sebagai basisnya. Hal ini memiliki beberapa fungsi seperti menjalankan aplikasi dan program dengan menggunakan beberapa computer yang memiliki koneksi yang sama dengan waktu yang bersamaan.

       Namun satu yang perlu Anda ingat bahwa tidak semua computer yang terkoneksi menggunakan layanan cloud computing. Dengan kata lain kita bisa menganggap bahwa teknologi Cloud Computing ini menjadikan internet sebagai pusat dari server dan akan digunakan untuk mengelola data dan aplikasi dari pengguna. Dalam penggunaan teknologi ini, pengguna tidak perlu melakukan proses instalasi dan memungkinkan pengguna untuk melakukan akses data pribadi menggunakan internet dengan computer mereka sendiri.

       Sejarah Perkembangan Cloud Computing Cloud computing sendiri sebenarnya merupakan hasil dari evolusi yang berlangsung secara bertahap. Sebelum cloud computing mulai booming seperti sekarang ini, terlebih dahulu terjadi beberapa fenomena seperti virtualisasi, grid computing, ASP / application service provision dan juga Software as a service atau yang lebih dikenal pula dengan sebutan SaaS. Sebenarnya, pada tahun 60 an pun sudah mulai muncul konsep yang menyatukan beberapa sumber computing dengan menggunakan jaringan yang bersifat global. Pada saat itu, sistem seperti ini disebut dengan “Intergalactic Computer Network”. Sistem ini diciptakan oleh J.C.R. Licklider yang kemudian menjadi penanggung jawab atas pembangunan Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET) tepatnya pada tahun 1969. 

       Licklider memiliki sebuah cita-cita dimana ia ingin setiap orang di dunia ini mampu terhubung satu sama lain dan mampu mengakses data serta program dari berbagai sistus dan dari berbagai tempat. Penambahan Konsep Oleh Para Pakar Berdasarkan dari dasar pendapat Liclider inilah kemudian perkembangan cloud computing mulai berlanjut. Beberapa ahli atau pakar kemudian memberikan tambahan mengenai konsep Licklider. Salah satunya adalah John McCarthy.

      John kemudian memberikan gagasan mengenai sebuah jaringan computing yang kemudian akan menjadi infrastuktur untuk public. Sejak saat itulah kemudian cloud computing atau sistem komputasi awan ini mulai berkembang dan berjalan secara seiringan dengan perkembangan web dan juga internet. Namun, pada tahun 1990an terjadi perubahan bandwidth yang bisa dikatakan cukup besar sehingga membuat internet menjadi lebih dahulu berkembang dibandingkan dengan perkembangan Cloud Computing. 

      Seiring berjalannya waktu, kini mulai terlihat bahwa jaringan internet lah yang seakan menjadi pendorong utama sistem cloud computing. Batu Loncatan pada Tahun 1999 Pada tahun 1999, storage.salesforce.com seakan menjadi batu loncatan yang sangat berarti bagi sejarah perkembangan cloud computing. Mengapa? Karena situs tersebut merupakan pencetus yang pertama untuk aplikasi perusahaan yang dijalankan dengan Internet. Yang kemudian perkembangan cloud computing disusul dengan web Amazon pada tahun 2006 yang menggunakan teknologi Elastic Compute Cloud. Teknologi ini memungkinkan terdapatnya situs layanan web yang bisa dikomersialkan dan juga memungkinkan beberapa perusahaan kecil atau besar dan juga individu untuk dapat menyewa computer atau juga server yang kemudian dapat difungsikan untuk memnjalankan setiap aplikasi yang mereka miliki. 

    Batu loncatan besar lainnya datang pada tahun 2009. Pada saat itu, Google dan perusahaan besar lainnya mulai menawarkan aplikasi dengan browser sebagai dasarnya. Sebut saja seperti Google apps. Pada dasarnya, cloud computing bisa sangat cepat menyebar dan menjadi sangat disukai karena adanya layanan yang mudah untuk dikonsumsi sehingga banyak orang yang menerimanya dan akan memberikan efek penerimaan yang luas. Selain itu, ada beberapa faktor lain pula yang mempengaruhi cepatnya sejarah perkembangan cloud computing seperti matangnya teknologi visual, perangkat lunak yang bersifat universal, serta perkembangan bandwidth dengan kecepatan tinggi. 



ARSITEKTUR CLOUD COMPUTING (KOPUTASI AWAN)


Hasil gambar untuk arsitektur komputasi awan

           Arsitektur cloud computing ini sebenarnya sangat sederhana, tidak dibutuhkan manajemen khusus untuk menghubungkan semua komputer dan mengalokasikan pemrosesan task ke pengguna. pengguna tinggal mengakses menggunakan antarmuka di komputernya. kemudian sudah langsung bisa mengakses Task atau service di dokumen. Request atau permintaan dari pengguna ini kemudian bisa dilewatkan ke manajemen sistem. layanan ini akan mengambil sumber daya yang ada di cloud, lalu menjalankan aplikasi web tertentu. kemudian bisa menjalankan aplikasi web lainnya
setelah aplikasi web dijalankan, sistem kemudian memonitor dan mengatur fungsi  penggunaan cloud sehingga sumber daya dibagi berdasarkan kebutuhan yang diperlukan.

1.  Tiga Model Pengriman
a. Software as a service (SaaS)
SaaS merupakan suatu lisensi perangkat lunak dan delivery model yang berbasis cloud, sehingga memungkinkan untuk tetap mengakses suatu software dimanapun dengan menggunakan device apapun melalui koneksi internet. Dalam SaaS, pengguna tidak perlu lagi melakukan install, update, atau menangani masalah pada software yang digunakan karena semua hal tersebut telah dikelola oleh vendor, pengguna hanya tinggal menggunakan service yang disediakan. Contoh dari SaaS : Dropbox, Google Apps, MTARGET, Salesforce, Cisco WebEx.
b. Platform as a Service (PaaS)
Jika dalam SaaS pengguna hanya perlu menggunakan software yang disediakan oleh vendor, model cloud service pada PaaS biasanya berupa framework yang digunakan oleh pengguna (developer) untuk membangun atau membuat perangkat lunak. Sistem operasi, server dan segala kebutuhan yang diperlukan disediakan oleh vendor. Hal ini memungkinkan pengguna untuk lebih fokus pada pengembangan perangkat lunak. Alasan mengapa banyak developer yang memilih PaaS adalah karena mereka dapat mendapatkan sumber daya untuk membuat perangat lunak tanpa harus membeli hardware yang diperlukan. Contoh PaaS : Google App Engine, Stratos Apache, OpenShift, Windows Azure, AWS Elastic Beanstalk.
c.  Infrastructure as a service (IaaS)
IaaS dinilai sebagai model cloud service paling fleksibel karena penggunanya memiliki kendali penuh terhadap infrastruktur yang digunakan, mulai dari server cloud, jaringan, sistem operasi, hingga penyimpanan. Dalam IaaS, pengguna juga dapat membuat "pusat data virtual" di cloud dan memiliki akses ke seluruh data tanpa harus memiliki hardware tersendiri. Contoh IaaS :DigitalOcean, Linode, Rackspace, Amazon Web Services (AWS), Cisco Metapod, Microsoft Azure, Google Compute Engine (GCE).

2.  Empat Model Penyebaran
 Ada 4 (empat) model penyebaran (deployment) dalam komputasi awan:
 a. Public Clod

Public cloud penggunaannya hampirsama dengan shared hosting, di mana dalam 1 (satu) server ada banyak pengguna. 
b. PrivateCloud

Private cloud hanya ada 1 (satu) pengguna dalam server.
c. HybridCloud

 Hybrid cloud dapat digunakan untuk public atau private cloud.
d. Community Cloud

Community cloud dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa perusahaan yang memiliki kesamaan kepentingan

Previous
Next Post »